Gus Salam YS: Tafakur Bukan Sekadar Berpikir, Tapi Membaca Pesan Ilahi
AHQNews - Konseptor dan Inovator GSM AHQ Center Indonesia, Gus Salam YS menekankan, pentingnya menjadikan Asmaul Husna sebagai sahabat dalam keseharian. Tausiyah tersebut disampaikan Gus Salam YS pada pertemuan online pekan kedua pelaksanaan Golden Shift Masterclass (GSM) Mind Shifting Batch #1 Level 2, Senin (22/09/2025) lalu.
Gus Salam YS menyebut, kebiasaan peserta membuka aplikasi AHQ setiap pagi sebagai perjalanan ruhani yang luar biasa. “Tidak semua manusia bangun tidur langsung mencari nama Allah. Peserta GSM sudah diberi kasih sayang khusus oleh Allah,” ujarnya.
Program GSM dirancang dalam beberapa tahapan. Setelah melewati Muraqabah (kesadaran akan kehadiran Allah) dan Musyahadah (menyaksikan tanda-tandaNya), peserta diajak masuk pada tahap ketiga, yakni Tafakur.
Menurut Gus Salam, tafakur bukan sekadar berpikir, melainkan membaca pesan Ilahi di balik setiap peristiwa. “Dengan tafakur, hati dan pikiran menjadi jernih. Dari situ kita bisa menemukan hikmah dalam setiap takdir yang Allah tentukan,” jelasnya.
Ia mencontohkan pengalamannya ketika tubuh lelah setelah dzikir. Ingatan pada asma Al Ba’its (Yang Maha Membangkitkan) justru menumbuhkan energi baru untuk tetap menyampaikan ilmu. “Energi untuk bangkit bukan dari diri kita, tapi dari Allah,” tegas Gus Salam.
Lebih jauh, Gus Salam menekankan tiga asma utama sebagai landasan tafakur. Yaitu, Al Hakim (Maha Bijaksana), Ar Rasyid (Maha Pemberi Petunjuk), dan Al Bashir (Maha Melihat).
Melalui ketiga Asmaul Husna itu, tafakur memberi arah, visi, dan hikmah dalam menata kehidupan. Luka berubah menjadi pelajaran, nikmat menjadi syukur, dan masa depan semakin jelas tujuannya.
“Tafakur itu menata pikiran, ucapan, jiwa, hati, hingga ruh. Semua harus tertata, agar hidup kita damai dan tenteram,” lanjutnya.
Sosok yang juga dikenal sebagai tokoh Tasawuf Modern ini menambahkan materi doa sebagai bekal kepada para Sahabat Cahaya GSM AHQ. “Doa ini bisa diamalkan para peserta,Allahumma alhimni rusydi, wa arinil haqqa haqqan warzuqni ittiba’ah, wa arinil bathila bathilan warzuqni ijtinabah. Doa inimenjadi bekal agar tafakur benar-benar melahirkan kedekatan dengan Allah sekaligus kekuatan menjalani hidup,” tandas Gus Salam YS mengkakhiri tausiyahnya. (AHQ)





