Ibadah Tanpa Memahami Ilmunya Pasti Sia-Sia, Batin Saya Pun Sempat Kosong

SAYA dulu pernah mengalami situasi dimana saya ada kekosongan batin. Saya masih belum bisa merasakan betul keberadaanNya di qolbu saya. Padahal, saya sudah menjalankan ibadah tetapi masih belum menemukan rasa kedekatan bersamaNya. Saya masih saja protes atas jalan hidup yang saya alami, terkadang masih suka marah-marah dan menyalahkan diri sendiri. Hidup terasa bahwa Tuhan itu tak adil, di mana ritual ibadah dan amalan telah saya jalani, tapi ekspetasi yang saya harapkan dalam kehidupan tak sesuai yang saya harapkan. Kosong dan hampa yang justru muncul dalam hati saya. Sementara di sisi lain yang terasa malah diri seolah merasa telah menjadi orang alim, lantaran rajin menjalani ibadah-ibadah sama yang dilakukan oleh kebanyakan orang. Alhamdulillah, setelah mencoba ikut dalam sebuah kajian ilmu yang dibimbing Gus Salam YS muncul kesadaran akal bahwa apa yang selama ini saya pelajari dan amalkan kurang pas. Dzikir ratusan hingga ribuan kali, seolah tak menghasilkan apa-apa untuk jiwa dan hati saya. Ya , Gus Salam YS mengajarkan segala sesuatu amalan harus diketahui ilmunya, baik secara syariat, tarikat, hakikat, maupun makrifat. Sehingga, amalan apapun yang kita lakukan jika belum paham ilmunya pasti sia-sia. Sebab, kita tak mendapatkan dan merasakan apapun dalam diri kita. Kini, melalui konsep ilmu AHQ-Asmaul Husna Quotient (Kecerdasan Asmaul Husna), sebuah rangkaian ilmu-ilmu yang diajarkan Gus Salam YS secara ilmiah dan masuk akal, maka pikiran, hati, dan jiwa saya semakin menemukan ketenangan. Kedekatan saya sama Allah juga semakin terasa dan bertambah. Sehingga, di setiap ibadah yang saya lakukan saya bisa menemukan rasa nikmat bersamaNya, lebih dari itu saya jadi tahu mapping hidup saya. Saya semakin bersyukur, ternyata setelah saya memperkenalkan AHQ ini ke teman dan saudara-saudara saya, ketenangan dan kenikmatan dalam diri saya terasa semakin bertambah. Ternyata, rasa yang dialami mereka secara otomatis saya pun ikut merasakan. (*)

STORY

Ahmad Muhlisoni, Mentor AHQ asal Mlangi Sleman Yogyakarta

7/4/20251 min baca

Ahmad Muhlisoni