Kesaksian Ruhani Seorang Dr Uci Indra Nasution MM, Dirut Lazis DMI Pusat

Saya Menemukan Damai Sejati bersama Asmaul Husna Quotient

AHQNewsPada satu titik kehidupan, seseorang tidak lagi sibuk mencari jawaban di luar dirinya. Ia justru mulai bertanya lebih dalam: mengapa hati masih gelisah, padahal ilmu dan pengalaman telah begitu banyak dimiliki?

Pertanyaan itulah yang mengantarkan Dr Uci Indra Nasution MM, Direktur Utama Lazis DMI (Dewan Masjid Indonesia) Pusat, pada sebuah perjalanan ruhani bersama Asmaul Husna Quotient (AHQ).

Pada usianya ke-51 tahun, dokter yang juga dikenal sebagai pendiri dan Ketua Bidang Usaha dan Kerja Sama Eltekers Indonesia Sejahtera Tangerang ini mengaku mengalami pengalaman spiritual yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Dari Aktivitas Sosial ke Perjalanan Batin

Sebagai figur yang lama berkecimpung di dunia pelayanan kesehatan, sosial, dan kemasjidan, Dr Uci terbiasa berhadapan dengan persoalan manusia, fisik, ekonomi, dan sosial. Namun, ia menyadari bahwa akar banyak persoalan justru bersumber dari dimensi yang paling dalam, yaitu spiritualitas.

Keputusan mengikuti Golden Shift Masterclass (GSM) AHQ Level 3 bukanlah sekadar keinginan menambah pengetahuan, melainkan panggilan batin untuk mengalami sendiri apa yang selama ini diyakini.

“Dalam tiga bulan mengikuti GSM, saya mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang sangat luar biasa,” tuturnya.

Pengalaman itu, menurutnya, terasa berbeda dan lebih dalam dibandingkan seluruh fase pembelajaran yang pernah ia jalani sebelumnya.

Ujian Tetap Datang, Hati Lebih Tenang

AHQ tidak menghilangkan ujian hidup. Namun bagi Dr Uci, AHQ mengubah cara hati merespons ujian tersebut. Persoalan keuangan, relasi sosial, hingga kesehatan tetap hadir, tetapi tidak lagi menekan seperti sebelumnya.

“Dengan izin Allah, persoalan-persoalan itu terasa lebih mudah diselesaikan,” ungkapnya.

Ada kejernihan batin yang membuat seseorang tidak reaktif, tidak larut, dan lebih cepat menemukan jalan keluar.

Pembuktian Allah Sangat Dekat

Satu di antara titik balik terpenting dalam perjalanan ruhaninya bersama GSM AHQ, adalah pengalaman kedekatan dengan Allah yang begitu nyata. Melalui bimbingan Gus Salam YS, SE MM MPd dan pembelajaran dari buku Asmaul Husna Quotient: Kecerdasan Ilahi dalam Diri Manusia, ia merasakan apa yang sebelumnya hanya dipahami secara konsep.

“Allah itu benar-benar dekat, bahkan lebih dekat dari urat nadi. Energi ilahi itu masuk ke dalam diri dan memberikan ketenangan yang luar biasa,” tegasnya.

Bagi Dr Uci, ketenangan ini bukan sugesti, melainkan pengalaman ruhani yang konsisten dan menguatkan.

Sehat Spiritual sebagai Pondasi Sehat Paripurna

Sebagai penggerak visi manusia Indonesia sehat paripurna, dr. Uci menegaskan bahwa pilar utama dari seluruh konsep kesehatan adalah sehat spiritual. Tanpa pondasi ini, sehat fisik, sosial, dan ekonomi akan rapuh.

“Kita memulai sehat spiritual dengan belajar bersama GSM AHQ,” tegasnya. Dari spiritual yang tertata, lahir ketenangan jiwa. Dari ketenangan jiwa, lahir kesehatan menyeluruh.

Di akhir refleksinya, Dr Uci tidak sekadar bersaksi. Ia mengajak. Mengajak para pengurus Eltekers Indonesia Sejahtera dan Dewan Masjid Indonesia, para pegiat sosial, hingga masyarakat luas untuk merasakan sendiri perjalanan ini.

Sebuah kalimat sederhana, namun lahir dari perjalanan batin yang panjang. “Damai itu adalah ketika seorang hamba merasa dekat dengan Tuhannya,”tandasnya. (AHQ)