Pesan Lembut dari Gus Salam YS MPd, Konseptor dan Inovator AHQ

Ketika Allah Mengarahkan Tanpa Suara

AHQNews - Ada satu cara Allah memimpin perjalanan seorang hamba yang tak dapat dijelaskan dengan logika, tetapi justru paling sering dialami para salik, yakni Allah mengarahkan tanpa suara.

Tak ada kalimat yang terdengar. Tak ada bisikan gaib. Tak ada dialog ruhani seperti kisah-kisah lama. Yang ada, hanyalah gerakan lembut dalam hati sebuah dorongan kecil yang membimbing langkah, sebuah rasa berat yang menahan dari keburukan, dan sebuah kejelasan yang muncul tanpa proses berpikir panjang.

Dorongan-dorongan itu begitu halus, sehingga jika seseorang tak terlatih, ia akan menganggapnya sebagai pikiran biasa. Padahal, itulah bentuk tuntunan paling lembut dari Allah.

Setelah kejadian-kejadian besar pada 1996–1997, aku mulai merasakan jenis bimbingan ini secara lebih jelas. Misalnya, ketika aku hendak melakukan sesuatu yang tak baik, hati terasa sempit, seolah ada tirai yang menutup jalannya.

Tetapi, ketika aku melangkah menuju sesuatu yang diridhai Allah, hati terasa ringan, lapang, dan damai. Seakan-akan ada angin lembut yang mendorongku ke sana.

Aku tak mendengar suara apa pun, tetapi aku “tahu” ke mana harus melangkah. Inilah salah satu bentuk petunjuk paling murni, ilham batin yang muncul dari hati yang telah disentuh cahaya.

Ilmu para ulama tasawuf menyebut, ini sebagai At-tawjīh al-ilāhī arahan Ilahi yang tak berupa kata, tetapi berupa kondisi hati. Rasulullah SAW pun pernah bersabda, bahwa ‘Ketakwaan itu di sini’, sambil menunjuk dada.

Setelah pembersihan ruhani, hati menjadi tempat di mana Allah meletakkan isyaratNya. Maka, aku belajar memperhatikan apa yang terjadi di dalam, apakah hatiku sempit atau lapang?

Apakah aku merasa berat atau ringan? Apakah aku merasa tenteram atau gelisah? Karena, sering kali, arah itulah yang menunjukkan mana jalan yang dikehendaki Allah.

Kini, aku mengerti bahwa tuntunan Allah tak selalu hadir dalam bentuk yang luar biasa. Bahkan, pengalaman besar sekalipun akhirnya akan mengalir menuju bentuk yang paling sederhana, yaitu gerakan hati.

Di sinilah letak kedewasaan ruhani. Seorang hamba yang matang tak lagi memerlukan kejadian besar untuk mengetahui arah.

Ia cukup melihat gerak halus dalam batinnya, dan di situlah ia menemukan petunjuk. Dengan cara inilah, Allah membimbingku dalam membangun karya-karya besar dalam mendirikan AHQ, membimbing ribuan jiwa, menulis buku-buku ruhani, dan mengambil keputusan yang berat sekalipun.

Semua itu lahir dari satu hal, bahwa Allah mengarahkan tanpa suara, tetapi dengan cahaya yang sangat jelas di dalam hati.

Nantikan bukunya berjudul "TAJALLI di Pagi Hari", sebuah kisah nyata dari Gus Salam YS di bulan Februari 1997. Semoga tulisan ini memberikan inspirasi dan kesadaran, bahwasanya Allah selalu bersama kita semua, yang penting kita mau membuka diri dan menerimanya. (AHQ)

www.ahqcenter.id

www.ahqcenternews.com

www.gsmtraining-ahq.com

Palysore: AHQ CENTER