Kyai Hisyam Sulaiman: Asmaul Husna adalah Kunci Pembuka Kedalaman Petunjuk Al-Qur’an


AHQNews – Selama bertahun-tahun menapaki jalan keilmuan dan pengabdian, Kyai Hisyam Sulaiman meyakini satu hal yang tak tergantikan, Al Qur’anul Karim adalah huda lin nas sebagai petunjuk hidup bagi seluruh manusia.
Dari sanalah ia menemukan arah, makna, dan bimbingan dalam menjalani kehidupan. Namun, dalam sebuah perenungan dan pengalaman ruhani terbaru, Kyai Hisyam menemukan sesuatu yang ia sebut sebagai ‘kunci rahasia’untuk menyelami kedalaman petunjuk tersebut.
Kunci itu, menurutnya, adalah Asmaul Husna. “Allahu Akbar, hari ini saya tahu kuncinya, rahasianya adalah Asmaul Husna,” ungkapnya penuh getar, disertai gema takbir dan hamdalah sebagai ekspresi kekaguman dan syukur.
Ungkapan jujur itu ia sampaikan seusai gelaran Kajian Asmaul Husna bertema ‘Menghidupkan Jiwa dan Menyembuhkan Luka Batin dengan Asmaul Husna’ bersama Sang Konseptor dan Inovator AHQ, Gus Salam YS, SE MM MPd di Masjid Al Hikmah Sawit Duren Jakarta Timur, Minggu (21/12/2025).
Allah sebagai Maha Guru Kehidupan
Dalam testimoninya, tokoh ulama Masjid Al Hikmah Duren Sawit ini mengajak umat untuk kembali merenungi wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Rasulullah SAW, yakni Surah Al ‘Alaq.
“Ayat “Iqra bismi rabbikalladzi khalaq… tidak sekadar perintah membaca teks, tetapi ajakan membaca kehidupan dengan kesadaran ilahiah,” ungkapnya.
Menurut Kyai Hisyam, ayat tersebut menegaskan bahwa Allah adalah Maha Guru, Dzat yang mengajarkan manusia segala yang dibutuhkan untuk hidup melalui kalamNya, Al-Qur’anul Karim. Dari sanalah manusia belajar memahami dirinya, Tuhannya, dan realitas kehidupan.
Namun, ia mengakui bahwa meski Al Qur’an telah lama menjadi pedoman hidupnya, kedalaman maknanya baru terasa lebih hidup ketika disentuh melalui metode Asmaul Husna.
Asmaul Husna sebagai Kunci Kesadaran
Dalam perspektif Asmaul Husna Quotient (AHQ), Al Qur’an tidak hanya dipahami secara tekstual dan intelektual, tetapi diakses melalui kesadaran ruhani. Di sinilah Asmaul Husna berperan sebagai jembatan antara wahyu dan pengalaman batin manusia.
Kyai Hisyam menggambarkan temuannya secara sederhana namun mendalam, yakni memahami Al Qur’an ibarat memiliki sebuah peti harta karun yang sangat besar. Isinya penuh solusi dan keberkahan, tetapi tidak selalu mudah dibuka.
“Asmaul Husna adalah master key, kunci utama yang membuat pintu-pintu makna itu terbuka dengan lebih mudah dan terasa nyata manfaatnya,” lanjut kyai yang juga sering .
Terkait konsep Asmaul Husna Quotient yang digagas Gus Salam YS, ia memandang metode ini mengajarkan Asmaul Husna bukan sekadar nama-nama Allah untuk dihafal. Melainkan sebagai sumber cahaya (nur) dan kecerdasan ilahiah yang menghidupkan hati.
Melalui Asmaul Husna, manusia tidak hanya memahami perintah Allah, tetapi juga merasakan kehadiranNya. Dari sinilah lahir ketenangan, kejernihan, dan kemampuan membaca kehidupan sebagai ayat-ayat Tuhan yang hidup.
Tanda Terbukanya Hati
Gema takbir yang diucapkan Kyai Hisyam pada akhir testimoninya bukanlah retorika. Ia adalah luapan rasa takzim ketika hati menyentuh rahasia Ilahi.
Sebuah kesadaran bahwa ilmu, pengalaman, dan ibadah akan menemukan puncaknya ketika manusia kembali pada kunci yang benar. “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin,” tutupnya.
Sebuah penegasan, bahwa petunjuk Allah selalu ada, dan melalui Asmaul Husna, petunjuk itu menjadi lebih dekat, lebih hidup, dan lebih terasa dalam perjalanan manusia menujuNya. (AHQ)

