Pengalaman Baru Para Jemaah Ikuti Kajian & Dzikir Asmaul Husna di Masjid Suciati Saliman Sleman


AHQNews – Sejumlah jemaah mengaku, mendapatkan pengalaman baru dalam melakukan dzikir dengan metode Asmaul Husna Quotient. Hal itu mereka rasakan saat mengikuti kegiatan Kajian dan Dzikir Asmaul Husna bersama AHQ Center Indonesia di Masjid Suciati Slaiman Sleman, Yogyakarta, Minggu (21/12/2025).
Danu, seorang jemaah dari Kulon Progo, Yogyakarta menyampaikan kelegaan hatinya setelah mengikuti dzikir Asmaul Husna yang dipimpin Ustaz Muhlisoni dan Ustaz Ahmad Yuana Sangaji.
“Saat ini, saya ada beban masalah kesulitan hidup, khususnya soal ekonomi. Boleh dikata, ujian ini cukup berat. Namun, saya mencoba ikut acara ini agar mendapat pencerahan dalam menghadapi beban kehidupan. Alhamdulillah, ada kelegaan dalam hati setelah melakukan dzikir Asmaul Husna ini. saya kini lebih paham, ada tatacara dan metode bagaimana kita berdzikir dengan benar, yang bisa membuat ketenangan dalam hati,” papar Danu.
Ia mengakui, dirinya masih menghadapi beban hidup tersebut. Namun, dengan mampu menenangkan hati, ia bisa menghadapinya dengan lebih tenang dan menyadari ada Allah yang telah mengatur semuanya.
“Ya, ketenangan itu karena kita mendekat kepada Allah. Insya Allah, kami akan mencoba ikut lagi acara kajian dan dzikir ini,” lanjutnya.
Hal serupa disampaikan Apriyanto, peserta kajian dari Kota Yogyakarta. Pelaku usaha Yogyakarta ini tampak terharu saat melantunkan dzikir Asmaul Husna ‘Ya Rahman, Ya Fattah, Ya Waddud, Ya Muqodim’.
“Saya merasakan ketenangan, yang benar-benar terasa. Serasa dekat dengan Allah bersama Asma-AsmaNya,” ungkapnya singkat.
Selain ketenangan, ada pengalaman baru dirasakan Sujarwati. Ketika khusyuk melakukan dzikir dengan ketenangan hati, ia mengaku diperlihatkan dalam batiniahnya cahaya biru.
“Saat dzikir pertama kali Ya Rahman Ya Fattah, saya melihat ada bulatan warna (cahaya) biru. Rasanya tenang, adem,” ungkap ibu dari Yogyakarta itu.
Mereka adalah di antara puluhan jemaah yang hadir mengikuti kegiatan Kajian dan Dzikir Asmaul Husna dengan panduan dua ustaz AHQ dan santri Gus Salam YS SE MM MPd (Konseptor dan Inovator AHQ).
Kajian ini membawa misi besar untuk mengubah paradigma masyarakat dalam berzikir, dari sekadar menghafal menjadi sebuah kesadaran batin yang mendalam.
Inovasi spiritual yang digagas Gus Salam YS tersebut merupakan terobosan terbaru di abad ini yang telah diluncurkan sejak Mei 2025. Meski Gus Salam YS berhalangan hadir karena tengah mensyiarkan konsep ini di Tangerang dan Jakarta, antusiasme jemaah tetap tinggi saat mendengarkan paparan Ustaz Ahmad Yuana Sangaji dan Ustaz Muhlisoni.
Zikir dalam Genggaman Teknologi
Di antara daya tarik utama dalam kajian ini, adalah penggunaan Aplikasi AHQ sebagai alat bantu spiritual. Aplikasi yang tersedia di Play Store ini dirancang agar pengguna dapat merasakan kehadiran Allah setiap hari.
Jemaah diajak untuk memilih salah satu dari 99 kotak asma secara acak setelah berdoa, sebagai panduan ‘Asma Hari Ini’. "Ini adalah cara kita untuk 'mendownload' cahaya Allah. Jika kita tidak meminta atau mengambilnya, maka kita tidak akan bisa merasakan kuasaNya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Ustaz Ahmad Yuana.
Selain fitur harian, aplikasi ini juga menyediakan fitur solusi yang memberikan penjelasan mendalam hingga 20 halaman mengenai karakter dan perjalanan hidup berdasarkan asma yang terpilih.
Transformasi Batin Dari Gundah Menjadi Damai
Ustaz Ahmad Yuana Sangaji membagikan kisah personalnya sebagai seorang guru agama yang sempat mengalami kegundahan luar biasa. Meski rutin menjalankan salat, puasa, hingga khatam Al Quran berkali-kali, ia mengaku belum menemukan kedamaian sejati dan masih kerap merasa iri serta dengki.
"Dulu saya berpikir, masa saya sudah salat bertahun-tahun tapi hati masih sakit dan bicara masih kasar?" ungkapnya.
Perubahan drastis dialaminya setelah mengenal metode AHQ dan rutin mengamalkan zikir Ya Rahman, Ya Fattah, Ya Wadud, dan Ya Muqaddim.
Ia menekankan, bahwa dzikir bukan lagi soal menggugurkan hitungan angka 33 atau 99 kali, melainkan bagaimana menikmati setiap asma hingga pikiran menjadi bersih dan lisan terjaga.
Konsep AHQ ini juga menegaskan, bahwa Al Quran dan Asmaul Husna adalah SOP (Standard Operating Procedure)bagi kehidupan umat Islam. Dengan memahami nama-nama Allah yang indah dan sempurna, seseorang diharapkan mampu mengendalikan pikiran, agar selalu menghasilkan kalimat yang baik (thayibah).
“Saat dzikir kita lakukan secara tenang, kita bisa merasakan kehadiran cahaya ilahi. Beda, jika kita berdzikir dengan cepat untuk memburu hitungan, kita nggak akan merasakan apa-apa. Itu yang pernah saya alami dulu. Nah, dengan metode AHQ ini kita jadi memahami konsep dan caranya berdzikir,” ujar Ustaz Muhlisoni melengkapi kajian itu.
Sementara mentor AHQ, Tri Harso Wibowo yang lebih akrab disapa Kang Bedjo menambahkan, AHQ ini juga memiliki program, unggulan sebagai pendalaman metode Asmaul Husna, yakni Golden Shift Masterclass (GSM).
“GSM ini metode termudah bagaimana kita dibimbing dan dituntun langsung oleh Gus Salam YS untuk mengenal diri dan Allah. GSM ini juga membimbing kita bagaimana menghidupkan hati dan menyembuhkan luka batin kita,” paparnya.
“GSM ini dijalani selama 30 hari secara online. Setiap hari kita diajari menjalani hidup bersama Allah melalui Asmaul Husna. Bagaimana hidup kita tidak damai, jika selama setiap hari selalu bersamaNya?” imbuh Kang Bedjo. (AHQ)








