Pesan Damai dari Tangerang Selatan: Gus Salam YS Ungkap Rahasia Dzikir yang Menghidupkan Hati
Dari Masjid An Nashr, cahaya Asmaul Husna menyapa hati jemaah dalam kajian penuh kedamaian bersama AHQ Center Indonesia. Melalui dzikir yang sadar dan tulus, luka batin perlahan sembuh, hati pun kembali bercahaya.
AHQNews, TANGERANG – Tak kurang 60 jemaah memenuhi Ruang Serbaguna Masjid An Nashr, Bintaro Utama Sektor 5, Jurang Mangu Timur, Rabu (15/10/2025) pagi. Mereka khusyuk mengikuti Kajian Asmaul Husna Quotient (AHQ) bersama Gus Salam YS, pendiri AHQ Center Indonesia.
Kegiatan ini digelar oleh AHQ Center Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Rumah Sehat Indonesia, Lazis DMI Kota Tangerang, serta Majelis Taklim Muslimah Ats Tsurayya Bintaro. Tak hanya para ibu-ibu jamaah, sejumlah santriwati Tahfidzul Quran Daarul Furqon An Nashr juga tampak antusias menyimak kajian bertema “Menghidupkan Jiwa, Menyembuhkan Luka Batin Bersama Asmaul Husna (AHQ)”.
Dalam penyampaiannya, Gus Salam YS, penulis buku Konsep Kehidupan sekaligus penggagas Golden Shift Masterclass (GSM) AHQ menekankan, bahwa mengenal Asmaul Husna bukan sekadar menghafal nama-nama indah Allah, tetapi juga memahami energi spiritual di baliknya.
“Dzikir sejati bukan hanya gerak bibir, melainkan kesadaran hati yang hidup dan terhubung dengan Allah. Dengan menyebut nama-nama-Nya, seseorang bisa menyembuhkan luka batin dan menemukan kembali kedamaian jiwanya,” tutur Gus Salam.
Safari syiar ini juga dipandu oleh tim AHQ Center Jakarta, Dr. Indra Djaman, Sp.PD dan Dr. Uci Indra Nasution, M.M., yang turut memperdalam pemahaman jamaah tentang makna penyembuhan batin melalui dzikir.
Lebih lanjut, Gus Salam menjelaskan pentingnya memahami frekuensi dzikir. Menurutnya, agar cahaya Ilahi (Nuurullah) masuk ke dalam diri, dzikir harus dilakukan pada gelombang Teta, bukan Beta.
“Ketika kita berdzikir Ya Rahman, Ya Wadud, dan cahaya itu turun, maka hati yang kecewa, jengkel, atau penuh dendam akan dibersihkan oleh cinta Allah,” jelasnya.
Ia mengingatkan, rasa dendam, iri, dan sakit hati yang dibiarkan bisa menodai jiwa. “Kalau kita menyimpan kebencian, ruhani kita menjadi gelap. Karena itu, dzikir Asmaul Husna hadir untuk membersihkan, menyembuhkan, dan menumbuhkan cinta,” ujarnya.
Dalam sesi praktik, Gus Salam juga memperagakan cara berdzikir yang benar agar menghasilkan ketenangan dan kehadiran cahaya dalam diri jemaah. Ia menegaskan bahwa metode Asmaul Husna Quotient (AHQ) merupakan pendekatan ilmiah dan spiritual yang dapat membantu manusia kembali menemukan keseimbangan hati.
Di akhir kajian, Gus Salam memperkenalkan Golden Shift Masterclass (GSM) AHQ, program pelatihan selama 30 hari yang dirancang untuk membantu peserta mengubah pola pikir dan membersihkan hati melalui penghayatan nama-nama Allah.
“GSM AHQ ini melatih kita untuk selalu bersama Allah setiap hari dalam menjalani hidup. Di sini kita belajar mengenal diri, membersihkan hati, dan menemukan makna hidup yang sejati melalui Asmaul Husna,” ungkapnya.
Suasana kajian pun berlangsung hangat dan penuh kekhusyukan. Banyak peserta yang mengaku merasakan ketenangan setelah mengikuti sesi dzikir bersama, seolah menemukan kembali arah hati menuju cahaya Allah. (AHQ)














