Menangis tiada bisa ditahan dan dihentikan, datangnya pun tiba-tiba, begitu Asma Allah didzikirkan. Itulah yang dirasakan para peserta Golden Shift Masterclass (GSM): 30 Hari Mind Shifting Berbasis Asmaul Husna, program unggulan satu-satunya di dunia hasil Maha Karya Gus Salam YS bersama AHQ Center Indonesia.

MEMASUKI pekan kedua GSM, sejumlah peserta semakin merasakan proses Cahaya Asmaul Husna membersihkan kerak-kerak negatif (dalam Bahasa Agama, dosa) yang ada di dalam diri. Pengalaman-pengalaman ruhani tersebut, di antaranya dialami Anies Hilmy Djamil (Jakarta), Miyarti (Wonosobo), Rifli Rindes Makmur (Jambi), Sunarsih (Yogyakarta), Sri Daryanti (Yogyakarta), Trimurtini Ester (Sleman), dan Widyaningsih (Wonosobo).

Anies Helmy Djamil mengungkapkan, setiap menjalani shalat dirinya tiba-tiba menangis tanpa sebab. Awalnya, Helmy sempat berpikir jika akan pindah ke shaf belakang lantaran merasa tak enak (malu) dirinya menangis tanpa bisa dibendung.

“Sejak saya berdzikir Asma Ya Rahman, Ya Syakur, ya Ahad, tanpa bisa dibendung saya menangis setiap shalat. Saya pun merasa nggak enak karena jadi imam,” ujar Helmy menceritakan pengalaman ruhani setelah mengikuti GSM pada pekan kedua.

Hal serupa juga dialami Miyarti, peserta asal Wonosobo Jawa Tengah. Pada awalnya, setiap terjadi sesuatu dalam kehidupannya, ia tak mampu mengendalikan emosinya, gampang tersulut amarah saat ada yang mengecewakannya.

“Namun, seiring berjalannya waktu mengikuti dan menjalani apa yang diajarkan dalam GSM ini, sekarang saya bisa mengontrol emosi saya. Saya merasakan hidup lebih tenang. Dan pada saat itulah, saya menangis tanpa bisa ditahan,” ungkapnya.

Begitu pun dengan Rifli Rindes Makmur, seorang peserta GSM dari Jambi. Selain menangis, tangannya bergerak dengan sendirinya setiap kali ia berdzikir sesuai petunjuk yang diajarkan GSM.

“Menariknya, setiap tangan saya menyentuh bagian badan yang sakit, langsung hilang rasa sakitnya. Badan saya pun terasa bergetar, lalu ketika dzikir pada malam harinya badan kayak kesetrum. Nah, ini yang ingin tahu dan tanyakan kepada Gus,” cerita Rifli, sembari bertanya kepada Founder AHQ Center Indonesia, saat Zoom Meeting Ketiga gelaran GSM: 30 Hari Mind Shifting Berbasis Asmaul Husna pada Senin (18/08/2025).

Sunarsih, seorang peserta asal Yogyakarta memeliki cerita pengalaman ruhani luar biasa selama dua pekan menjalani amalan Asmaul Husna bersama GSM ini. Singkat kata, pada hari keempat perjalanan GSM, ulu hati Sunarsih terasa sakit dan mual-mual, leher begitu kaku terasa selama dzikir Asma ia lakukan.

“Hari ke-12 saya yang sangat jarang kena flu, tiba-tiba terasa mau flu tapi tak sakit. Setelah air bening keluar dari hidung selama 3 hari berturt-turut. Kami juga ingin tahu, perjalanan apa yang kami alami ini,” ungkapnya bertanya kepada Konseptor dan Inovator AHQ.

Tak jauh berbeda, pengalaman-pengalaman ruhani itu juga dialami Trimurtini, Sri Daryanti, dan Widyaningsih.

Wujud Kerinduan Ruh dengan Tuhannya

Merangkum semua kesaksian ruhani yang diceritakan para peserta GSM tersebut, Gus Salam YS menjawab dengan menyampaikan penjelasan ilmu secara gamblang dan jelas, sesuai yang pernah dijalani selama 40 tahun perjalanan ruhaninya.

“Substansi yang perlu disadari dan ketahui, bahwa Ruh kita sebelum dalam kandungan, sudah bertemu Tuhan dan bersaksi Allah sebagai Tuhannya. Ruh kita sudah kenal Allah, ruh kita sangat cinta kepada Allah. Ruh yang dalam Bahasa spiritual disebut Ruh Idhofi itu bertanya ‘Kenapa aku diturunkan ke bumi?’ Allah pun menjawabnya ‘Jangan kuatir, tatkala kamu rindu kepadaKu, mendekatlah dengan berdzikir;ah, ingatlah kepadaKu. Aku berada sedekat urat lehermu’. Nah, saat kita turun ke dunia, kita dilupaakan. Ruh suci (idhofi) itulah yang menghubungkan kita dengan Allah,” papar Gus Salam YS.

Karena itulah, lanjutnya, Ketika seseorang berdzikir, ruh suci menangis dengan sendirinya. Karena, dia sudah kenal Tuhan. Melalui dzikir sebagai ruh ini terhubung denganNya. Itulah dalam diri manusia ada kerinduan kepada Tuhannya.

Terkait tangan bergerak sendiri, Gus Salam menyebutkan, melalui dzikir asma terjadi tajali nuur. “Ada beberapa tingkatan, kemunginan yang dialami Pak Rifli baru 25 persen. Jika lebih 100 persen, bisa mulai kepala sampai seluruh tubuh. Tapi, hal ini sudah bagus sekali, bersyukur Allah menggerakkan dengan CahayaNya melalui tangan, ini wujud ruh kita terkoneksi dengan cahaya Allah. Buka saja Al insan ayat 31, Allah sudah membereikan petunjukNya,” jelasnya.

Gus Salam YS pun membuka rahasia pembersihan jiwa melalui dzikir Asmaul Husna. Rasa mual, pusing, diare, ulu hati sakit, sampai muntah-muntah, disebutnya, sebagai proses pembersihan.

Gus Salam menegaskan, bahwa dosa-dosa dalam diri manusia tengah dibersihkan oleh Nuur (Cahaya) Asma yang didzikirkan. “Teruskan dzikir sampai muntah, keluar. Itu artinya dosa iri dengki, sakit hati, dendam sedang dibersihkan. Alhamdulillah, hati langsung dibersihkan. Hati itu penting, makanya Rasulullah hatrinya dibelah dan dibersihkan pada usia 7 tahun. Saya pun mengalami hal sama saat usia 40 tahun,” tandas Gus Salam.

“Leher kenceng artinya, kepala dibersihkan dari dosa prasangka. Semua itu sebagai indikator ibadah kkita diterima, dosa-dosa kita dibersihkan. Itu parameter pembersihan hati dan jiwa (tazkiyatun nafs). Ini perjalanan ruhani luar biasa, peserta GSM langsung diberisihkan, hati dan pikirannya,” pungkasnya. (AHQ)

Tanda Ruh Idhofi Terhubung dengan Allah, Tiba-tiba Menangis Saat Berdzikir